Page 47 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 47

“Alhamdulillah baik. Hanya saja beberapa hari ini
            kurang enak badan,” jawab nenek itu.
                  “Lama kami tidak berkunjung. Ini ada sedikit buah
            tangan  untuk  nenek  sekeluarga,”  lanjut  ibu  Diyang

            sambil menyerahkan barang bawaan pada si gadis.
                 Gadis itu  berlalu  ke dapur  sambil  membawa
            pemberian ibu Diyang.
                 “Terima  kasih  banyak.”  Nenek  itu  merasa  senang

            dengan pemberian Diyang dan ibunya.
                   “Maaf  Nek,  kami,  terutama  Diyang,  ke  sini  mau
            minta maaf,” kata ibu Diyang.
                 “Minta  maaf?”  Nenek  itu  terlihat  bingung.  “Atas

            apa?” tanya nenek itu masih bingung.
                 “Diyang  minta  maaf  apabila  ada  orang  kampung
            sini  datang  minta  pertolongan  dalam  hal  persalinan,”
            Diyang menjelaskan.

                 “Oooh  itu.  Aku  yang  harusnya  minta  maaf,
            Diyang.  Tidak  sepantasnya  aku  marah  atau  pun
            tersinggung apabila ada orang kampung sini yang minta
            pertolonganmu.  Aku harusnya  bisa  berpikir  bahwa

            keberadaanku sebagai orang yang menolong persalinan
            memiliki  kemampuan  terbatas,”  nenek  itu  tampak
            menyesal.
                 “Tidak  perlu  minta  maaf,  Nek.  Bagaimanapun

            sebagai  yang  lebih  muda,  sudah  sepatutnya  Diyang
            menimba ilmu dari Nenek,” ujar Diyang.




                                          36
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52