Page 52 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 52

lanjut Diyang. Perempuan itu manggut-manggut tanda
            mengerti.
                 Diyang  yang memiliki  perangai  baik,  senang
            menolong  dan  penyayang  sangat  menjaga  hubungan

            baik. Ia tidak ingin kelak di kemudian hari menimbulkan
            sakit  hati  orang  lain.  Ia  lebih  senang  menciptakan
            hubungan yang baik daripada menimbulkan permusuhan
            yang tidak ada habisnya.

                 Suatu  kali  tetangga  dekat  rumah  Diyang  akan
            melahirkan.  Calon  ibu  itu  sudah  merasakan  adanya
            tanda-tanda  akan  melahirkan.  Akan tetapi,  setelah
            diperiksa Diyang jalan lahir bayi, belum ada perubahan

            jalan  lahir.  Sudah  lewat  satu  hari,  tidak  juga  ada
            perubahan.  Belum  ada  tanda-tanda  bahwa  bayi  akan
            keluar.
                 Upaya memancing agar ada perubahan jalan lahir

            telah  dilakukan  Diyang.  Calon  ibu  telah  dimintanya
            mengatur posisi seperti orang yang mengepel  lantai,
            setengah jongkok. Calon ibu itu telah pula dibuatkan air
            jahe dan gula merah. Akan tetapi, semua itu belum juga

            memenuhi harapan Diyang agar bayi segera keluar.
                 Dua  hari  telah  berlalu.  Bayinya  belum  juga  lahir.
            Ibu  bayi  pun  terlihat  lelah.  Sakit  yang  dirasakannya
            membuatnya  kurang  tidur  dan  tidak  karuan  makan.

            Tentu saja hal ini kurang baik. Keadaan yang kurang fit






                                          41
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57