Page 54 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 54

saat  akan  melahirkan  akan  mengganggu  tahap  untuk
            mengeluarkan jabang bayi.
                 Sebagai dukun beranak, Diyang menunggu momen
            saat bayi benar-benar akan keluar. Upaya yang dilakukan

            untuk memancing momen itu tidak membuahkan hasil.
                 “Nak, kau harus kuat. Sebagai seorang calon ibu,
            kau sedang diberi cobaan. Bersabarlah.”

                 Calon  ibu  itu  diminta  Diyang  untuk  tenang.  “Ini
            minumlah  ramuan  telur  dan  madu,”  ujar  Diyang
            menyerahkan gelas yang berisi campuran kuning telur
            ayam kampung dan madu.
                 Ibu muda  itu  segera  menyambut  gelas  yang

            diserahkan Diyang, seraya mengucapkan terima kasih.
                 Ibu muda itu terlihat enggan minum telur dicampur
            madu.  Diyang  maklum.  Hari  ini  sudah  hari  ketiga

            semenjak  hari  perempuan  muda  itu  menahan  sakit
            melilit, mulas sebagai tanda akan melahirkan.
                 Terlihat  sekali  kelelahan  pada  wajah  perempuan
            muda  itu.  Orang  tua  dan  suaminya  juga  terlihat
            khawatir  dan  tidak  jauh-jauh  dari  perempuan  muda

            itu. Terlihat mereka pun seperti merasakan derita yang
            dialami perempuan muda itu. Mereka tidak karuan pula
            beraktivitas.

                 Jarak rumah calon ibu tidak jauh dari rumah Diyang.
            Mereka  tetangga  dekat,  bahkan  masih  ada  hubungan
            keluarga.  Karena  kedekatan  itu  dan  karena  melihat




                                          43
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59