Page 58 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 58

Perutnya  terasa  mulas  yang  teramat  sangat.  Diyang
            segera bersiap. Ciri bahwa bayi akan keluar sudah ada.
                 Melihat hal itu, Diyang segera mengatur posisi. Ia
            segera  meminta  ibu  muda  itu  untuk  mengatur  napas.

            Dibimbingnya perempuan muda itu untuk menarik dan
            mengeluarkan napas. Diyang meminta perempuan muda
            itu mengejan dengan kekuatan penuh.
                 Beberapa  saat  berikutnya,  terdengar  tangis  bayi.

            Ibunya mengelus kepala anaknya dan berucap syukur
            atas  kelahiran  cucunya.  Diyang  pun  terharu  dengan
            keluarnya bayi tersebut. Diyang segera membersihkan
            bayi merah yang baru keluar dari rahim ibunya.

                 Setelah  bersih  bayi  segera  diazankan  dan
            diiqamahkan oleh ayahnya. Setelah itu ia disusui oleh
            ibunya. Tidak terlihat lagi kelelahan di wajah ibu muda
            itu. Lelah beberapa hari yang dirasa ibu muda itu seolah

            terhapus  dengan  adanya  bayi  yang  sekarang  ada  di
            pangkuannya.
                 Selain rasa syukur atas kelahiran bayinya. Ia pun
            merasakan  ada  kesadaran  lain  yang  ada  di hatinya.

            Ia  pun merasakan  bagaimana  seharusnya  ia  bersikap
            kepada ayah ibunya. Terbayang bagaimana ibunya yang
            telah melahirkan dirinya.



                                         ***






                                          47
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63