Page 59 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 59

10. MASA TUA DIYANG



                 Pekerjaan  Diyang  sebagai  dukun  beranak  tidak
            menjadikannya lalai dalam tugas rumah tangganya. Bagi

            Diyang ia harus dapat membagi waktu antara tugasnya
            sebagai  dukun  beranak  dan  kewajibannya  sebagai
            seorang  istri.  Ibunya  pun  tak  lepas  dari  perhatian
            Diyang.

                 Ibunya  tidak  jarang  diminta  Diyang  untuk
            mengurangi  kegiatannya  ke  pasar  apung.  Ia  ingin
            ibunya lebih banyak beristirahat. Kalaupun ibunya pergi
            ke pasar apung, mungkin lebih sebagai bentuk mencari

            kegiatan  dan  menjalin  hubungan  baik  dengan  orang-
            orang  yang  selama  ini sering  bertemu  dengannya  di
            pasar apung.
                 Tidak berapa lama melakoni pekerjaannya sebagai

            dukun  beranak  kampung,  ia  pun  dianugerahi  seorang
            anak. Kebahagiaannya sekeluarga semakin bertambah.
            Kehidupannya  pun  semakin  hari  semakin  meningkat.
            Ibunya  pun  dimintanya  untuk  tidak  lagi  membawa

            barang hasil kebun kerajinan tangan ke pasar.
                 Diyang  menolong  persalinan  dan  menolong
            orang  yang  sakit, terutama  anak-anak.  Banyak  orang
            yang  berutang  budi  kepadanya.  Tidak  sedikit  yang

            menganggapnya sebagai orang tua sendiri. Hingga usia





                                          48
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64