Page 17 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 17

saya miliki untuk kebenaran dan membela rakyat yang
            membutuhkan.”

                 “Memang begitu seharusnya, apalagi kamu adalah

            satu-satunya penerus yang kami harapkan,” sahut
            sang ayah kembali.
                 Malam  terus  berlalu.  Mereka  berdua  terus

            berbincang-bincang  tentang  segala  hal.  Ayahnya

            sebagai  orang  tua  memberi  nasihat  kepada  anaknya
            yang sudah beranjak dewasa agar ilmu yang dimiliki
            sang anak bemanfaat bagi orang lain.

                 Ayam jantan berkokok dengan gagahnya, pertanda

            pagi  sudah  datang.  Penduduk  beraktivitas  seperti
            biasa.  Pagi-pagi  mereka  mempersiapkan  diri  untuk
            segera pergi ke sawah karena musim bercocok tanam

            telah dimulai.

                 Pada suatu hari, pemuda tersebut berjalan-
            jalan  di  sekitar  desa  kelahirannya  untuk  menikmati
            pemandangan desa yang indah dan alami. Akan tetapi,

            belum jauh pemuda itu berjalan, ia mendengar suara

            orang minta tolong.






                                          8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22