Page 30 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 30
Pagi yang indah, matahari bersinar membiaskan
cahayanya pada air yang menyangkut di rumput dan
daun keladi. Tapak kaki mulai terdengar, mengawali
langkah warga pergi ke sawah dan ladang mereka.
Anak-anak bermain tanpa mengenal lelah dan risiko
di benak mereka, padahal dentuman suara tembakan
dari jauh sayup-sayup terdengar.
Pada sela waktu yang terlihat damai dan tenteram
itu, para orang tua terus bekerja supaya terpenuhinya
hidup mereka di desa ini. Para pemuda selalu berjaga
di tepi perbatasan.
21