Page 54 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 54
Perjuangan Datu Wani
Sang pemberani pun berjalan didampingi anaknya
yang masih muda dan gagah perkasa dan juga
rakyatnya yang bersenjatakan mandau. Keris terhunus
di pinggang Datu dan bambu runcing tidak ketinggalan
dibawanya untuk membela dirinya.
“Anakku,” kata Datu Pemberani membuka
pembicaraan.
“Ada apa, Ayah?” sahut anak Datu Wani sambil
terus berjalan dan sesekali memandang wajah
ayahandanya yang semakin kelihatan tua, tetapi masih
gagah dan berwibawa.
45