Page 55 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 55

“Begini,  anakku,  jika  Ayah  sudah  tidak  ada  lagi,

            kalianlah  yang  harus  meneruskan  perjuangan  Ayah

            sekarang.”
                 “Ya,  Ayah.  Kami  pasti  melanjutkan  perjuangan
            Ayah  sampai  tetes  darah  penghabisan,”  jawab

            sang anak. “Apa pun yang terjadi kami akan tetap

            meneruskan perjuangan yang Ayah lakukan.”
                 “Bagus, anakku,” kata Datu Wani. “Bumi tempat
            kita  ini  jangan  sampai  dirampas  oleh  penjajah

            yang  hanya  mengambil  keuntungan  dari  kita  tanpa

            memedulikan  nasib  kita  yang  sudah  bekerja  keras,”
            tambah Datu Wani.
                 Rakyat bersatu padu membela tanah kelahirannya

            dengan dipimpin oleh  Datu  Wani yang  gagah  berani

            dan mengobarkan semangat perjuangan.
                 Hari mulai menutup wajah, lembayung merona
            kehitaman  pertanda  malam  mulai  gelap.  Teriakan

            suara  kegembiraan  menyertai  ayunan  langkah  sang

            pemberani dan terdengarlah suara kemenangan
            melawan Belanda.






                                          46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60