Page 58 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 58

terbuat dari kajang dan lantainya terbuat dari batang

            pohon nira atau batang nyiur.

                 Sungai mengalir memanjang dan menjulur di
            antara anak sungai yang menghubungkan satu desa
            dengan  desa  lainnya. Gemericik  air yang mengalir,

            suara  angin  beradu    yang  menyayat  merdu,    daun

            kering  bambu yang terbang berserakan, kicau burung
            tinjau hitam yang  bersahutan,  suasana inilah yang
            selalu menyelimuti desa.

                 Rumah Banjar besar peninggalan Datu Pemberani

            atau  Datu  Wani  sekarang  dihuni  oleh  tujuh  datu
            bersaudara yang hidup dan tinggal bersama anak dan
            istrinya masing-masing. Rumah Banjar ini terbuat dari

            kayu ulin dengan anjungan tinggi-tinggi. Satu anjungan

            tinggi dihuni oleh satu keluarga.
                 Datu  Patinggi sebagai  pemimpin tertua  dari
            tujuh  bersaudara  menjadi  pemimpin  di  kampungnya.

            Datu  Patinggi  merupakan  gelar  penyebutan  untuk

            pimpinan  tertinggi,  sedangkan  adiknya  yang  paling
            bungsu disebut Datu Mangantu. Datu Patinggilah yang






                                          49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63