Page 61 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 61

akan menghancurkan kita. Kalau pemimpinnya saja
            berkelahi, bagaimana dia memimpin rakyatnya?”

            Datu Panangah berusaha menyabarkan Datu Patinggi.

            Akhirnya, Datu Patinggi diam saja dan malu.
                 Datu  Mangantu  ini  memang  paling  berani  di
            antara saudara-saudaranya. Ia tahan tembak. Pada

            suatu  sore  yang  sunyi,  Datu  Mangantu  menyesal

            melawan saudara tuanya, padahal memang benar yang
            dikatakan  oleh  saudara  tuanya  bahwa  mereka  harus
            melawan  Belanda  yang  menjajah  benua.  Ia  tersadar

            dan menitikkan air mata. Pagi-pagi semua penduduk

            desa pergi melawan Belanda  yang menyerang wilayah
            Datu  Patinggi.  Semua  orang  membawa  senjata  dan
            bambu runcing. Melihat hal tersebut, Datu Mangantu

            ikut    juga    membela  saudara  tua.  Ia  sudah  berjanji

            dalam hati bahwa apa pun yang terjadi, Belanda harus
            diusir dari  bumi Kalimantan. Dengan tekad yang sudah
            bulat Datu Mengantu ikut berjuang untuk mengusir

            penjajah dari tanah kelahirannya mereka.









                                          52
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66