Page 63 - Kalsel-Kisah Datu Pemberani
P. 63

yang  terbuat  dari  rotan  bergambar  kepala  naga  dan

            dari tali terbuat dari pohon beringin.
                 Karena kelicikan  Belanda, akhirnya  Datu Mangantu

            ditangkap  Belanda.  Kematian  sudah  di  depan  mata.
            Belanda sudah siap menembak  Datu Mangantu yang

            sudah tidak berdaya lagi.
                 Dengan terdangarnya bunyi senapan tiga kali,

            habislah sudah riwayat Datu Mangantu. Tangisan pun
            berderai  membasahi  bumi  dan  mengalir  di  segenap

            penjuru bumi. Akhirnya, jasad sang datu dimakamkan
            sesuai    dengan  amanahnya  dan  disaksikan    oleh

            pasukan Belanda. Semua heran dan terkejut ketika
            mendengar  suara  yang  tidak  lazim.  Ada  suara

            mendengung dari makamnya. Belanda yang ada di
            sekitar tempat tersebut diam seribu bahasa. Mereka

            termenung  (dalam  bahasa  Banjar:  mandam)  karena
            menyaksikan peristiwa yang langka ini. Inilah asal-usul

            desa  tempat  Datu  dimakamkan. Desa itu  dinamakan
            Desa Mandampa.









                                          54
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68