Page 12 - Cerita Kisah Dewi Samboja
P. 12

“Selamat pagi, apa yang sedang Ibu dan Bapak
            lakukan?” Dewi Samboja merasa ingin tahu apa sedang
            dikerjakan oleh dua orang itu.
                 “Selamat pagi, Tuan Putri. Kami sedang menyiangi

            tumbuhan yang  akan mengganggu tumbuhan padi
            kami.”
                 Ia  mengangguk  sambil  tersenyum  dan  tetap
            mengikuti setiap langkah kaki ayahandanya. Senyuman

            ramahnya selalu menghiasi wajah cantik Dewi Samboja
            sampai kapan pun.
                 Dewi Samboja mulai beranjak dewasa. Kecantikan
            wajah dan perilakunya, semakin hari, semakin memikat

            hati rakyat di Kerajaan Galuh. Sesekali ia menggantikan
            peran ayahandanya yang kini sudah semakin menua.
                 Semilir  angin  berhembus  meniup  hamparan  padi
            yang  mulai  menguning  ketika  Dewi  Samboja  hendak

            mengunjungi sebuah desa. Dengan senyum manis,
            Dewi Samboja mengamati gerak-gerik para petani yang
            sedang merawat tanaman padinya. Senyum kegembiraan
            terpancar di wajah mereka karena sebentar lagi waktu

            panen padi akan tiba.
                 “Seluruh rakyat Kerajaan Galuh, maafkan paduka
            raja yang tidak dapat mengunjungi kalian. Ayahandaku
            sudah menitahkan hamba untuk berjumpa kalian.

            Ayahanda tahu bahwa musim panen akan segera tiba.
            Ia berpesan agar hasil panen nanti supaya disimpan
                                          02
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17