Page 53 - Cerita Kisah Dewi Samboja
P. 53

tenaga melawan. Tidak ada satu pun yang menang
            melawan Patih Sawung Galing.
                 Setelah pertarungan selesai, Patih Sawung Galing
            kembali menyadari penyamarannya. Ia segera membuka

            penyamaran dan kembali menjadi seorang patih.
                 Melihat petarungan dimenangi oleh Patih Sawung
            Galing, Dewi Samboja mulai sedikit percaya. Ia semakin
            yakin ketika kakek tua itu membuka penyamarannya.

            Sosok  patih  sawung  Galing  yang  pernah  dikenalnya
            sudah ada di hadapannya.
                 “Paman Patih, maafkan ananda. Maaf jika ananda
            lancang  kepadamu.  Musibah  yang  telah  menimpa

            membuat ananda dilanda kekhawatiran. Sekali lagi
            maafkan  ananda,  Paman.”  Dewi  Samboja  bersimpuh
            sambil menangis di kaki Patih Sawung Galing.
                 “Bangunlah, Tuan Putri. Jangan Tuan Putri bersedih.

            Hamba  akan  melindungi  Tuan  Putri.  Maafkan  hamba
            yang tidak mampu melindungi Raja Galuh dan Pangeran
            Anggalarang. Hamba sudah berjanji kepada Prabu Haur
            Kuning untuk melindungi tuanku dari kejahatan para

            bajo.”
                 Hati Dewi Samboja bersedih sekaligus berbahagia.
            Ia seperti melihat kembali sosok Pangeran Anggalarang
            dalam diri Patih Sawung Galing. Ia teringat kembali pada

            saat-saat terakhir bersama Pangeran Anggalarang.
            Waktu itu, ia dan Pangeran Anggalarang berbincang
                                          43
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58