Page 18 - Cerita Persahabatan Pulau Haruku
P. 18

2. BUAYA-BUAYA DI SERAM






                 Hari masih pagi, tetapi air laut di Tanjung Sial telah


            berubah warnanya menjadi merah. Air laut yang berubah


            warnanya itu adalah tanda bahwa sebuah pertempuran


            sengit baru saja terjadi. Sesosok mayat buaya terapung


            di atas air dengan keadaan yang sangat mengenaskan.


            Dari  atas  ranting  pohon  di  tepi  laut  terdengar  suara


            yang menggelegar. Suara yang jika didengar oleh orang


            atau hewan yang bernyali kecil akan membuat mereka


            berlari tunggang-langgang karena ketakutan.


                 Suara  itu  berasal  dari  seekor  ular  berperawakan


            sangar.  Badannya  besar,  taringnya  menjulur  ke  luar


            mulut,  dan  otot-otot  badannya  terlihat  jelas  pada


            kulitnya.
                                         10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23