Page 16 - Cerita Kisah Si Pego
P. 16

hari    meninggalkan  kampung  untuk  mengurus  ladang
            karena rata-rata ladang mereka jauh dari kampung.

                “Inilah  ladangmu,  Pego.  Kelak  engkau  akan

            mengolahnya.  Simpan  hasilnya  untuk  masa  depanmu,

            Nak.  Ayah  hanya  bisa  memberikan  ini  sebagai  bekal
            hidupmu  nanti,” kata  Pak Kutoi  saat  mengajak  Pego

            kecil menyambangi ladang mereka.

                “Ayah  telah  banyak  berkorban  untuk  Pego.  Ayah

            telah  memberikan  banyak  ilmu  tentang  kehidupan
            kepada Pego. Pego saat ini belum bisa membalas budi

            baik Ayah. Pego berjanji akan membalas budi baik Ayah

            dan  Ibu  yang  telah  merawat  dan  membimbing  Pego

            dengan tulus dan ikhlas,” Pego berkata sambil memeluk
            Pak Kutoi. Pak Kutoi terharu dengan sikap Pego yang

            terlihat lebih dewasa daripada umurnya.



                                         * * *



                Pego masih  ingat  tempat  yang  disambanginya
            bersama  Pak Kutoi  saat  dia  masih  kecil.  Batu  besar

            di pinggir sungai menjadi tanda yang paling gampang

            diingat. Pego menepikan sampannya di dekat batu dan


                                          7
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21