Page 33 - Cerita Kisah Si Pego
P. 33

“Ada apa ini?” kata Pego saat mendapati anaknya
            sedang menangis.

                “Saya tidak tahu, Kakak. Saya lagi memasak untuk

            makan  malam  di atas.  Tiba-tiba  Datun  menjerit  dan

            menangis,” kata Kejora.
                “Sudah, sini sama Ayah. Biar ibumu bisa menyiapkan

            makan malam untuk kita,” sahut Pego.

                Kejora  pun  beranjak  pergi  meninggalkan  mereka

            berdua,  menaiki  tangga  kayu  secara  perlahan  dan
            menghilang  di  balik  pintu.  Tangis  Datun  tak  kunjung

            reda meskipun sudah dibujuk rayu oleh ayahnya. Sambil

            menagis,  Datun  mengucapkan  kata-kata  yang  tak

            dimengerti oleh ayahnya.
                “Ribut sekali kau, macam anak burung saja suaramu,”

            ucap Pego yang kehabisan kesabaran menghadapi sikap

            Datun.

                Pego tak menyadari ucapannya akan berakibat fatal
            bagi kehidupannya. Ia tak menyadari telah melanggar

            janji  kepada  Kejora  untuk  tidak  mengatakan  “anak

            burung” kepada anaknya.






                                         24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38