Page 34 - Cerita Kisah Si Pego
P. 34

Kejora yang berada di dalam rumah belum menyadari
            bahwa Pego telah melanggar pantangan. Kejora masih

            asyik menyiapkan masakan untuk makan malam. Namun,

            tiba-tiba  ada  bulu-bulu  halus  yang  bermunculan  di

            kedua tangannya. Bulu-bulu tersebut terus menyelimuti
            tubuhnya.

                “Tidak  …  tidak  …  tidaaaak  …!”  jerit  Kejora  dari

            dalam rumah.

                Ia bergerak mundur mencari wadah air untuk melihat
            pantulan  paras  mukanya  di  atas  air.  Tangisannya

            semakin  menjadi  setelah  melihat  paruh  yang  muncul

            dari pantulan di atas air.

                “Kakak,  apa  yang  engkau  lakukan  kepada  anak
            kita?  Tidakkah  engkau  ingat  janjimu  dulu  kepadaku?”

            ucapnya sambil berlari keluar.

                “Maafkan aku, Dik. Aku bersalah. Aku mohon demi

            anak  kita.  Janganlah  engkau  tinggalkan  kami.  Akan
            kulakukan apa saja untuk menebus kesalahanku,” kata

            Pego sambil berusaha memeluk istrinya.

                Kejora  hanya  bisa  meneteskan  air  mata.    Kejora

            tak kuasa meninggalkan keluarganya. Ia pun tak bisa



                                          25
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39