Page 38 - Cerita Kisah Si Pego
P. 38
“Iya, Ibu. Saya akan istirahat di sini malam ini
dan izinkanlah besok saya membawa anak saya untuk
mencari ibunya di kayangan,” jawab Pego.
Sang ayah pun tidak dapat menahan keinginan Pego.
“Iya. Kalau itu kemauanmu, kami tidak dapat
memaksamu meninggalkan Datun di sini. Hati-hati di
jalan. Kami akan selalu merindukanmu di sini. Jaga
baik-baik Datun,” kata sang ayah.
“Terima kasih, Ayah. Terima kasih, Ibu,” kata Pego
sambil memeluk ayah dan ibu angkatnya.
* * *
Sinar matahari pagi menerobos sela-sela daun yang
cukup lebat. Hutan rimba ini sepertinya tak terjamah
manusia. Pego sangat hati-hati dalam berjalan.
Keseimbangannya harus dijaga agar tidak terpeleset
dan jatuh. Datun masih terlelap dalam lanjung di
punggungnya. Pego tidak mempunyai arah tujuan pasti
dalam melangkah. Kahyangan adalah sebuah tempat
29