Page 17 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 17

“Nah,  Kumbang...,  terbanglah,  awasi  gajah
            tadi,”sahut katak.

                 Lalu terbanglah kumbang sejauh mata memandang.
            Tidak lama kemudian ia kembali.

                 “Sudah sampai  di mana gajah tadi?” tanya katak.
                 “Sudah jauh..., jauh sekali,” jawab kumbang.

                 “Ikuti, jangan sampai kehilangan sasaran, saya
            pasti menyusul,” kata katak.

                 Tiba-tiba..., di tengah perjalanan mereka bertemu
            dengan burung kecil, burung mersan. Burung ini hidup-

            nya berkelompok, sekeluarga, kadang-kadang lima, atau
            enam ekor. Burung tersebut menangis bercucuran air

            matanya hingga bulu-bulunya menjadi basah. Kumbang
            menanyakan alasan burung mersan menangis.

                 “Anak-anakku diinjak-injak gajah, sangkar kami
            sudah terpelanting semua,” jelas burung yang tinggal

            di semak-semak belukar kecil tersebut.
                 “Lalu, kalian sendiri ada apa dan mau ke mana?”

            tanya burung mersan.
                 “Ya kita ini senasib, anak-anakku diinjak-injak gajah

            juga,  begitupun  dengan  keluarga  katak.  Saya  diajak
            katak membunuh  gajah, memberi  pelajaran kepada




                                          9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22