Page 25 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 25

Keesokan harinya, mereka bertiga pun pamit
            kepada ayahanda dan ibunda tercinta.

            Masing-masing putra Raja dibekali ayahnya sekaleng
            uang  ringgit.  Perjalanan  tersebut  dipimpin  Rhaden

            sebagai anak tertua.
                 Berangkatlah ketiga bersaudara itu, masuk hutan

            keluar hutan, masuk rimba keluar rimba, naik gunung
            turun gunung,  menyeberangi sungai,  satu  per satu

            dilalui mereka. Tiga bulan perjalanan, merekapun sudah
            jauh dari kerajaannya.

                 Pada suatu tempat, mereka bertemu simpang tiga.
            Ada yang kearah kanan, lurus, dan ada yang ke arah kiri.

            Mereka berhenti di sana. “Kita berhenti dan istirahat
            di sini, Dik. Besok baru kita lanjutkan perjalanan kita,”

            kata Rhaden dan diikuti oleh kedua adiknya.
                 Keesokan harinya, ketika sang surya mulai

            menampakkan dirinya, ketiga bersaudara ini pun telah
            bangun dari tidurnya yang nyenyak. Setelah ketiganya

            siap  hendak  melanjutkan  perjalanan  kembali,  Rhaden
            mengajak  kedua  adiknya  untuk  berunding  sebentar.

            Berkumpullah mereka di sebuah pohon nan rindang.
                 Rhaden berkata, “Adik-adikku yang kusayangi,

            telah jauh kita mengembara. Namun, bila kita selalu

                                          17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30