Page 28 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 28
“Kalau demikian Kek, sudah kepalang kasihmu,
sudilah kiranya menolong saya menuju ke rumah kiai
itu.”
“Baiklah, kalau keinginan Ananda demikian, mari
ikut dengan Kakek.”
Berangkatlah Rhaden bersama kakek tersebut.
Dia langsung menghadap kiai itu. Ia melihat betapa
indah, sejuk, dan bersih rumah kiai itu. Semerbak wangi
bunga menyambut kedatangannya. Pintu rumah kiai
tidak ditutup, dibiarkan terbuka dengan hamparan
permadani yang indah dipandang mata.
Mulailah Rhaden menghadap kiai seraya berkata,
“Kiai, mohon izinkan saya menjadi muridmu.” Dia
pun mengulurkan uang ringgit bekal dari ayahnya
sambil duduk menghadap Kiai.
“Jika engkau memang ingin berguru, ada
syaratnya,” jawab Kiai.
“Apapun syaratnya, akan saya usahakan
memenuhinya, Kiai,” kata Rhaden.
Kiai berkata, “Syaratnya hanya satu, engkau
harus jujur, dan bertingkah laku yang baik. Kalau saya
mengaji, engkau mengaji. Kalau saya salat, engkau pun
20