Page 34 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 34

depanmu. Sekali lagi kusarankan, tidak usahlah engkau
            masuki  negeri  ini,  pulanglah  saja!”  jawab  laki-laki

            tersebut menjelaskan.
                 “Waduh..., Paman, saya tidak bisa pulang kembali

            ke rumah. Saya pergi dari rumah untuk menuntut ilmu.
            Walaupun saya menjadi penyabung sekali pun, saya mau

            belajar. Saya malu pulang kalau tidak ada hasilnya!”.
                 “Oh... begitu..., tetapi jangan menyesal jika sudah

            berada di negeri ini..., ” jawab lelaki itu.
                 “Saya hanya berusaha untuk mencari ilmu, Paman.

            Jika Paman berkenan, tolong antarkan saya ke rumah
            pemimpin negeri ini.”

                 “Baiklah kalau itu sudah menjadi tekadmu,” jawab
            lelaki itu, “ayo ikuti aku.”

                 “Terima kasih, Paman,” jawab Fhayyadh sambil
            berjalan beriringan dengan lelaki pembawa ayam itu.

                 Fhayyad  pun  lalu  diantarkan  oleh  lelaki  itu  ke
            rumah kepala penyamun. Ketika memasuki negeri itu,

            dilihatnya rumah penduduk di sana berdinding bambu,
            beratap  daun  nipah,  pertanda  betapa  miskinnya

            penduduk di situ.
                 “Nah,  kita  sudah  tiba.  Inilah  rumah  kepala

            penyamun  yang  menguasai  negeri  ini,”  kata  lelaki  itu

                                         26
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39