Page 36 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 36

Rhaden,  yang  tertua,  mulai  bertanya  kepada
            Kiemas,“Apa  yang  engkau  peroleh  selama  lima  tahun

            itu, Dik?”
                 “Lumayan, Kak,” jawabnya, “Saya berguru dengan

            tukang. Semua bentuk rumah yang besar, yang indah
            saya bisa membuatnya.”

                 “Bagaimana dengan Kakak sendiri?,” tanya Kiemas
            pada Rhaden.

                 “Saya  belajar  dengan  alim  ulama,  Alhamdulillah
            mendapatkan ilmu kebaikan.”

                 “Bagaimana       pula    dengan     pengembaraanmu,
            Fayyadh?” tanya Rhaden kepada Fhayyadh.

                 “Ah..., nasibku sial, Kak. Tidak ada yang
            kudapat, apalagi belajar seperti Kak Rhaden  yang

            mendapatkan ilmu kebaikan,  juga seperti Kak Kiemas
            yang mendapatkan ilmu pertukangan. Saya tidak

            mendapatkan ilmu sedikit pun, Kak.”
                 Kata Rhaden, “Ai ..., akuilah terus terang, Dik.

            Semua kerja Ayah di dusun pun dapat aku ketahui,
            apalagi pekerjaanmu. ”Ternyata si Rhaden meneropong

            pekerjaan adiknya itu, pertanda kehebatan ilmunya.
                 “Baiklah  Kak,  apa  boleh  buat.  Nasibku  sial.  Saya

            bertemu dengan negeri ‘Sarang Penyamun’. Pekerjaan

                                         28
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41