Page 38 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 38

kanan. “Nah, Kak, kalian teruskanlah perjalanan, saya
            mau ke simpang kiri”, kata Fayyadh.

                 “Ah, Dik, jalan ke kiri ke arah perampok penyamun,
            mari kita pulang saja”, kata Rhaden.

                 “Tidak mau, biarkanlah saya ke kiri.” Fayyadh terus
            ke kiri.

                 Melihat adik bungsunya bergegas ke arah kiri,
            Rhaden dan Kiemas merasa cemas dan tidak tega

            berpisah  dengan  adiknya  itu.  Mereka  terus  menyusul
            pula di belakang Fayyadh yang menyimpang ke kiri itu.

                 Kira-kira seratus meter kemudian, mereka bertemu
            dengan pasukan perampok.

                 “Hei, siapa sebenarnya kalian ini, berani-beraninya
            memasuki  wilayah  kami!”  kata  salah  seorang  dari

            pasukan perampok itu. Ketiga bersaudara ini akhirnya
            dibawa ke sarang perampok dan dipenjarakan di sana.

            Sebenarnya  Rhaden  telah  tahu  kejadian  yang  akan
            mereka  hadapi,  pertanda  kehebatan  ilmunya itu.

            Namun,  ia  harus  mengawal  adiknya  karena  ia  yang
            memimpin kedua adiknya tersebut.

                 “Apa  keinginan  terakhir  kalian?”  tanya Raja
            Perampok.

                 Si Rhaden menjawab, “Kami suka  makan.”

                                         30
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43