Page 40 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 40

“Baiklah, keinginan kalian akan kami penuhi.”
            Karena Rhaden tahu semua yang akan dikerjakan orang

            besok pagi, Rhaden berpesan kepada adik-adiknya
            dalam tahanan itu, “Dik, besok kita akan disuruh Raja

            Perampok itu makan. Jadi, yang saya makan, kalian
            boleh memakannya juga. Jika tidak saya makan, jangan

            kalian makan juga.”
                 “Baiklah,” jawab adik-adiknya.

            Keesokan  paginya,  kira-kira  pukul  delapan  pagi,
            hidangan sudah siap tersaji. Raja Perampok duduk di

            kursi mengawasi mereka bertiga. Terlihat oleh Rhaden
            piring  hidangan  itu  berselang-seling, ada  yang berisi

            makanan halal, ada pula yang berisi makanan haram.
            Ketiga bersaudara itu dipanggil dan disuruh makan.

            Ketika  akan  makan,  Kiemas  telah  menyayat-nyayat
            daging, rupanya itu daging babi. Dia ditegur Rhaden.

            “Jangan Dik, sudah kukatakan, apa yang kumakan, itu
            yang kamu makan. Jangan sembarang makan, ini daging

            haram.”
            Raja  Perampok  duduk  di  kursi  sambil  memperhatikan

            siapa yang memakan makanan haram itu. Kalau ada
            makan  yang  makanan  haram,  dia  langsung  akan  mau

            memancungnya.

                                         32
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45