Page 45 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 45

Kata ayahnya, “Ai, ai, Fayyadh.Tunggu dulu. Mau
            ke mana  engkau?  Duduk  dahulu  baik-baik.  Setelah

            menjatuhkan uang terus akan lari. Duduk!”
                 Fayyadh duduk menuruti perintah ayahnya.

            “Ceritakan dahulu apa yang engkau peroleh selama
            lima tahun di luar negeri itu?”

                 “Maaf, Yah. Pengembaraan saya selama lima tahun
            tidak memperoleh apa-apa.“ kata Fayyadh

                 “Tidak, Fayyadh, lebih baik berterus terang saja.
            Saya tidak marah,” kata ayahnya.

                 Fayyadh mengakui, “Baiklah, Yah, kalau demikian.
            Sial,  Yah,  nasib  saya.  Saya  bertemu  dengan  negeri

            perampok, penyamun, penjahat, penjudi, penyambung
            ayam. Pendek kata, malu, Yah, menuturkannya,” kata

            Fayyadh.
                 “Nah  begitu,  rupanya  dapat  ilmu.  Ilmu  judi,  ilmu

            maling,  berarti  dapat  ilmu,  mengapa  malu?”  kata
            ayahnya.

                 Fayyadh terus berlari karena malu, tatkala habis
            pertanyaan  ayahnya  ia  langsung  lari  menghindari

            pertanyaan lain.






                                          37
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50