Page 55 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 55

Mulailah ia meniup harmonika, menari, dan bernyanyi
            dengan empat puluh laskar itu. Semua bergembira

            hingga larut malam.
                 “Mari kita istirahat dahulu. Saya akan membuatkan

            minuman kopi, nanti kita mulai lagi,” kata gadis itu.
                 Kemudian, ia membuatkan minuman kopi empat

            puluh satu cangkir. Empat puluh cangkir diberinya
            ramuan penidur, sedangkan secangkir tidak diberinya

            ramuan karena untuk dirinya sendiri. Setelah selesai
            dibuatnya, dibagikannya kepada empat puluh laskar

            itu. Mulailah empat puluh Laskar minum kopi istimewa
            buatan Fayyadh. Tidak berapa lama kemudian, keempat

            puluh laskar tersebut merasa mengantuk dan akhirnya
            tertidur pulas. Ketika itulah Fayyadh menaikkan para

            laskar  ke  atas  punggung  kudanya  masing-masing.
            Keempat puluh laskar kuda tersebut kemudian digiring

            ke depan istana ayahnya.
                 Waktu sudah subuh, ayahnya akan pergi ke masjid

            dan melihat para laskar tidur di atas kudanya masing-
            masing.

                 “Hei, Laskar, mengapa kalian di sini?!” hardik Raja
            dengan marah.




                                          47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60