Page 57 - Sumsel- Kisah Tiga Pangeran
P. 57

dia  terbang  membawa  kain  sarung.  Kain  sarung  itu
            diberinya tali panjang sampai ke atas menara. Mulailah

            dia mendengar suara Kadi sedang beramal. Fayyadh
            membesarkan suaranya, “Hai Kadi ..., sudahlah ber-

            doanya!” seru Fayyadh.
                 “Hah, suara apa itu?” bisik hati Kadi yang hanya

            duduk seorang diri dan tak melihat seorang pun ada di
            sekitarnya karena Fayyadh bersembunyi di balik menara

            itu.
                 Tak lama terdengar lagi suara, “Saya malaikat

            maut, mau mencabut nyawamu atas perintah Tuhan.”
            Betapa takutnya kadi itu. Dia menjawab, “Oh, malaikat

            maut. Saya minta mundur dahulu. Saya mau beramal
            banyak-banyak.”

                 “Tidak! Mohonlah sendiri kepada Tuhan. Kalau
            tidak, akan saya cabut nyawamu.”

                 “Bagaimana caranya?” tanya kadi itu.
                 Dengan perlahan Fayyadh menjulurkan kain sarung

            yang bertali panjang.
                 “Engkau masuklah ke dalam kain ini, nanti engkau

            kuantar menghadap Tuhan.”
                 Kadi langsung masuk ke karung itu. Kemudian,

            Kadi  diturunkan  Fayyadh  ke  bawah  sambil  berayun-

                                          49
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62