Page 16 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 16
sayang dari ibunya dan keenam kakaknya merasakan
kesedihan yang sangat dalam. Setelah ditinggal oleh
ayahnya saat ia baru berumur satu tahun, sekarang ia
pun harus kehilangan ibunya. Sampai sekarang, pesan-
pesan ibunya yang selalu beliau sampaikan melalui
cerita-cerita saat meninabobokan Putri Bungsu selalu
terngiang-ngiang di telinganya.
Setiap ia memejamkan mata, saat ia berada di
kamarnya, setiap saat hanya bayangan ibunyalah yang
selalu menghampiri Bungsu. Ia seperti merasa ibunya
selalu berada di sisinya. Semenjak itu, Bungsu selalu
merasa sedih. Ia merasa ada bagian di dirinya yang
kosong. Hal ini pulalah yang mendorong Kakak Tertua
untuk memboyong keenam adiknya ke pulau seberang.
Ia tidak tega melihat Bungsu yang seringkali termenung
karena mengingat almarhumah ibunya. Ia berharap di
tempat yang baru akan melihat adiknya kembali ceria,
tidak selalu dihantui oleh bayangan ibunya yang sangat
mereka kasihi.
“Tenanglah, Anakku, Bungsu. Engkau tidak akan
pernah sendirian, akan selalu ada banyak orang yang
menemanimu.” Itulah pesan terakhir Ibu Bungsu
6