Page 24 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 24

“Baiklah, Kak, akan segera aku lakukan.” Bungsu
            beranjak dengan semangat tinggi sambil membayangkan

            ia akan menetap di daerah ini selamanya. Entah apa yang
            ada di dalam benak Bungsu yang membuatnya sangat

            ingin  tinggal  di  daerah  ini.  Matahari  pun  beranjak  ke
            luar seiring senyum sumringah Bungsu.

                  Bungsu  mulai  menanak  nasi.  Ia  memasak
            di  bekas api unggun  yang  mereka  buat  semalam.

            Riang  sekali  hati  Bungsu.  Setelah  nasi  masak,  ia  pun
            mempersilakan  kakak-kakaknya  untuk  makan.  Setelah

            sarapan seadanya, keenam saudara laki-lakinya itu pun
            berangkat ke hutan.

                  Tidak begitu jauh dari tempat mereka bermalam,
            Sulung  dan  kelima  adik  laki-lakinya  menemukan

            wilayah hutan yang mereka pikir cocok untuk dijadikan
            lahan  bercocok  tanam.  Datarannya  landai.  Tidak

            ada  pepohonan  besar.  Mereka  hanya  perlu  sedikit
            membersihkan  daerah  tersebut.  Sulung  bergumam

            dalam  hati,  “Jangan-jangan  kami  memang  disiapkan
            untuk  tinggal  di sini.  Lahan  ini  saja  seperti  sudah

            disiapkan untuk kedatangan kami. Tidak perlu bersusah
            payah kami menyiapkan lahan.” Saat Sulung berkeliling

            mengitari lahan, ia melihat banyak batang-batang besar



                                         14
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29