Page 25 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 25

yang sudah  roboh.  Mungkin batang-batang  tersebut
            roboh  karena  angin.  Ia  pun  meminta  kelima  adiknya
            untuk  mengumpulkan  batang-batang  besar  tersebut

            untuk  membuat  sebuah  pondok  yang  muat  mereka
            tinggali bertujuh.

                  Tidak begitu jauh dari pondok yang mereka tinggali
            terdapat sebuah sungai kecil yang dapat mereka jadikan
            sebagai tempat untuk mengambil air untuk kehidupan

            sehari-hari.
                  Seminggu sudah berlalu, tibalah saat mereka untuk
            memulai kehidupan dengan damai di tempat yang telah

            mereka  bangun.  Sulung  dan  kelima  adiknya  bercocok
            tanam  setiap  hari.  Kadang  mereka  berburu  untuk
            mendapatkan rusa atau kelinci. Bungsu hanya tinggal

            di  pondok  melakukan  pekerjaan  rumah  sehari-hari,
            mulai  dari  menyapu,  mencuci  pakaian,  memasak,  dan

            berbenah sekitar rumah. Tidak sedikit pun kebahagiaan
            mereka terusik walaupun hanya tinggal bertujuh.
                  Bungsu menjalani hari-harinya di  sana dengan

            bahagia.  Sekali-kali  ia  teringat  akan  almarhumah
            ibunya, ia tersenyum, bercerita pada bayangan ibunya

            bahwa  ia  bahagia  di  sini.  Bungsu  pun  tetap  pada
            keyakinannya bahwa tempat yang mereka tinggali itu
            tidak lama lagi akan ramai oleh penduduk.




                                         15
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30