Page 26 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 26

Hari demi hari pun berlalu, kehidupan Bungsu dan
            kakak-kakaknya berjalan seperti biasa. Keenam saudara

            laki-lakinya  pergi  ke  hutan  untuk  memperluas  lahan
            kebun  mereka.  Bungsu  pun  hanya  tinggal  di  pondok

            sambil memasak untuk saudara-saudaranya. Sekali-kali
            Bungsu turun ke bawah untuk merawat sayur-sayuran

            dan cabai yang mereka butuhkan untuk makan sehari-
            hari.

                  Pada  suatu  hari,  saat  keenam  kakaknya  sedang
            pergi  berladang  ke  hutan,  saat  Bungsu  sedang  asyik

            merawat  sayurannya  yang  tumbuh  subur,  terdengar
            suara riuh.  Demi melihat ada kehidupan mereka bertujuh

            di  lokasi tersebut,  datanglah  orang-orang  yang  tidak
            tahu dari mana asalnya ke sekitar lokasi pondok Bungsu

            dan saudara-saudaranya. Satu orang, dua orang, lalu
            puluhan orang. Bungsu pun bingung dengan kedatangan

            orang-orang  tersebut  ke  lahan  di  sekitar  pondoknya.
            Bertambah bingung lagi setelah melihat mereka mulai

            membangun pondok di lahan tersebut. Saat itu keenam
            saudaranya sedang berburu jauh dari pondok mereka.

                  “Selamat sore, Bapak Tua, bolehkah aku bertanya?”
            tanya  Bungsu pada  seorang  Bapak Tua  yang  sedang

            sibuk membelah kayu untuk pondok.



                                         16
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31