Page 36 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 36
membayangkan pekarangan-pekarangan yang
berisi tanaman toga di sekitar pondok warga. Ia
membayangkan sawah-sawah dan kebun-kebun yang
hijau, subur, dengan hasil panen melimpah. Warga yang
sedang bergotong royong membersihkan desa, warga
yang sedang bergotong royong ketika masa panen tiba.
Tak lupa pula Sulung membayangkan kepemimpinannya
akan semakin sempurna dengan adanya Bungsu yang
mempunyai kelebihan yang dapat membantu semua
warganya saat kesusahan. Sungguh indah khayalan
Sulung malam itu. Desa kecil nan indah itu pun hingar
bingar, tumpah ruah riang sang pemimpin desa dan para
warganya mengingat mereka telah diikat dalam satu
kesatuan yang bernama Desa Air Koto. Setelah malam
kian larut, para warga pun pulang ke pondok masing-
masing.
Bulan pun berlalu. Desa Air Koto sudah semakin rapi
dan tertata. Sedikit demi sedikit apa yang dikhayalkan
oleh Sulung, sang pemimpin desa, mulai terwujud. Hal
itu tampak nyata dari situasi desa, yang tidak hanya
semakin hijau, tetapi semakin hangat oleh keakraban
warganya. Sebulan sekali, Sulung dan kelima adiknya
pergi selama dua minggu ke hutan yang jauh untuk
26