Page 38 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 38
yang paling kesal di antara mereka berenam.
Tidak biasanya ia tidak berhasil dalam berburu.
Ia yakin, pasti ada sesuatu yang menyebabkannya
menjadi sial pada perburuannya kali ini.
Saat Sulung dan kelima adiknya sedang
beristirahat, terdengarlah suara seorang ibu yang
datang ke rumahnya,
“Bungsu, oy Bungsu, ada di rumah tidak?” tanya
sang ibu.
“Ada, Bi, tunggu sebentar. Aku sedang di dapur,”
jawab Bungsu.
Bungsu pun langsung ke luar rumah menghampiri
ibu itu.
“Ada apa, Bi?” tanya Bungsu.
“Bungsu, datanglah ke rumah. Kaki Yani kemarin
luka karena terbentur akar pohon di hutan. Bibi lihat
lukanya seperti bernanah. Tolong, ya, Bungsu,” ujar ibu
itu.
“Baiklah, Bi, nanti aku ke rumah Bibi. Tunggu aku
menyelesaikan masakanku sebentar, kakak-kakakku
sudah lapar sehabis pulang berburu,” terang Bungsu.
Sulung diam-diam mendengarkan pembicaraan
mereka. Ternyata, penduduk desa ini sudah mengetahui
kelebihan Bungsu. Hal ini membuat hatinya merasa
senang. Ia senang ketika adiknya dibutuhkan dan
bermanfaat untuk orang lain.
28