Page 47 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 47

terbukti  mencuri  keris milik Sulung,  dia  tidak  boleh
            lagi tinggal di desa tersebut. Akhirnya, si Bungsu pun

            pergi  meninggalkan  desa  tersebut,  walaupun  ia  tidak

            tahu  harus  pergi  ke  mana.  Keenam  Kakaknya  merasa
            sedih dengan kenyataan tersebut, tetapi mereka harus

            mengikuti  adat  yang  dipakai  di  desa  mereka.  Mereka
            pun harus merelakan Bungsu pergi dari desa mereka.

                  Dengan tertatih-tatih dan penuh air mata, Bungsu

            meninggalkan desa pada saat itu juga. Ia bingung, tidak
            tahu ke mana arah dan tujuan. Ia tidak menyangka para

            warga dan keenam kakaknya sepakat bahwa ialah yang
            telah  mengambil  keris  kakak  sulungnya.  Padahal,  ia

            sama sekali tidak tahu tentang keris tersebut.

                  Namun,  Bungsu  berusaha  untuk  sabar  dan
            berbesar  hati.  Ia  yakin bahwa  kebenaran  akan  selalu

            menang,  hanya  menunggu  waktu  yang  tepat  untuk

            kemunculannya.
                  Saat itulah Bungsu kembali teringat kepada ibunya.

            Ia  membayangkan  seandainya  ibunya  masih  ada,

            tentulah ia tidak akan pergi sendiri. Ia yakin ibunya akan
            selalu menemaninya ke mana pun ia pergi. Ia memahami

            bahwa  keenam  saudaranya  tidak  bisa  membantunya



                                         37
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52