Page 49 - Asal Nama Desa Taba Padang
P. 49

Setelah  meninggalkan  Desa  Air  Koto,  setelah
            berhari-hari  berjalan  kaki  menyusuri  Sungai  Musi

            menuju  Muara,  Bungsu  pun  membuat  sebuah  pondok

            tepat  di  muara  sungai  tersebut.  Ia  ingin  memulai
            kehidupan  barunya  lagi,  walaupun  sekarang  harus

            menjalani hidupnya sendiri, tanpa keenam saudaranya.
                  “Mungkin  inilah  yang  terbaik  untukku.  Biarlah

            aku  hidup  sendiri  agar  tidak  ada  orang  yang merasa

            dirugikan dengan kehadiranku,” ujar Bungsu di dalam
            hati. Bungsu pun melanjutkan kehidupannya. Ia mulai

            menanam  sayur-sayuran  dan  bahan  pangan  lainnya
            di  sekitar  pondoknya.  Ia  mengumpulkan  kayu-kayu

            yang  bisa  dijadikan  kayu  bakar.  Sesekali  ia  pergi  ke

            sungai  untuk  mencari  ikan.  Walaupun  sendiri,  alam
            seperti memberi kemudahan kepada Bungsu. Ia sangat

            menikmati kehidupan barunya.

                  “Tenang, Bungsu, tidak lama lagi kamu tidak akan
            sendiri lagi. Akan datang orang-orang menemanimu di

            sini.”  Semilir  angin  seolah  berbisik  ke telinga  Bungsu

            menyampaikan pesan yang membuatnya terkejut. Suara
            apa yang baru saja sampai ke telinga Bungsu. Orang-

            orang mana yang akan datang menemaninya.



                                         39
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54