Page 12 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 12

“Baik, Mak,”  jawab  Bujang  Sembilan  hampir
            bersamaan. “Kami akan menyayangi Siti Rasani sepenuh

            hati,” lanjut Kudun.

                 Terlihat senyuman bahagia terukir di bibir wanita

            tua  itu.  Ia  menatap  kesepuluh  anaknya  itu  satu  per

            satu.

                 “Tak usah khawatir, Uni. Saya akan menjaga dan

            mendidik  anak-anak  agar  kelak membahagiakan  kita

            semua.” Datuk Limbatang berusaha meyakinkan kakak

            perempuannya itu.
                 Tiba-tiba  suasana  hening,  mencekam  seperti  dua

            tahun  lalu,  saat  ayah  mereka  mengembuskan  napas

            terakhirnya, juga di ruangan itu.

                 Kini  sepuluh  orang  bersaudara  itu  tidak  memiliki

            ayah  dan  ibu.  Mereka  yatim  piatu.  Mereka  tinggal  di

            rumah  peninggalan  orang  tua  mereka.  Secara  adat,

            rumah  mereka  itu  disebut  rumah  bagonjong.  Bentuk
            atapnya  runcing  menjulang  dan  menyerupai  tanduk

            kerbau.







                                          5
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17