Page 15 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 15

2. BUJANG SEMBILAN DAN SITI RASANI









                 Hari  masih  gelap.  Langit  masih  menyisakan

            rembulan.  Cahaya  kemerahannya  belum  sepenuhnya

            berpendar. Embun pun masih erat bergelayut di ujung

            dedaunan. Pagi buta di lereng Gunung Tinjau itu sangat

            memanjakan  sebagian  besar  penduduk  kampung.

            Mereka masih terlelap tidur. Hanya ayam yang sudah
            terlihat  sibuk  mengais  tanah,  mencari  makanan.  Dari

            jauh  terdengar  suara  burung  bersahutan  seolah-olah

            ingin menyambut datangnya sang surya.

                 Berbeda dengan rumah lainnya, rumah gadang di

            tengah  kampung  itu  sudah  hiruk  pikuk. Penghuninya,

            Bujang  Sembilan  dan  Siti  Rasani,  sudah  memulai

            kegiatan rutin mereka.
                 Di rumah yang beratap gonjong lima dan berpagar

            bunga  puding  hijau  merah  itu  Siti  Rasani,  seperti

            biasanya,  sudah  bangun  saat  fajar  belum  mengintip.




                                          8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20