Page 18 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 18

itu  cukup untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup  mereka
            bersepuluh.

                 Sejak  sebelum  kedua  orang  tua  mereka  tiada,

            Bujang  Sembilan  sudah  terbiasa  bertani.  Setiap  hari

            mereka membantu ayahnya bersawah dan berkebun. Di

            samping  itu,  mereka  juga mendapat  bimbingan  Datuk

            Limbatang, mamak mereka. Di sawah, mereka terampil

            mengolah  tanah.  Mencangkul  dan  membajak  sudah

            menjadi  keseharian  mereka.  Begitu  pun  di  ladang.

            Mereka terampil menakik getah, memanjat pohon, dan
            menanam sayur-sayuran.

                 Oleh karena itu, Bujang Sembilan dikenal sebagai

            petani  tangguh.  Sawah  dan  ladang  mereka  selalu

            menghasilkan  panen  yang  melimpah.  Semuanya  itu

            berkat keuletan mereka. Di samping rajin bekerja dan

            taat beribadah, mereka juga selalu patuh pada aturan.

                 Sementara  itu,  Siti  Rasani  berbenah  di  rumah.
            Ia  membasuh  piring  kotor  yang  dipakai  saudara-

            saudaranya  tadi.  Kemudian,  ia  membersihkan  rumah.

            Setelah semua tertata rapi kembali, Siti Rasani turun




                                         11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23