Page 19 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 19

ke halaman. Ia membenahi tanaman yang ada di sana.
            Selain bunga-bunga, Siti Rasani juga bercocok tanam di

            halaman rumah yang lumayan luas. Di kebunnya itu ia

            menanam cabai, terung, tomat, dan ubi kayu. Hasilnya

            bisa ia gunakan untuk keperluan pangan sehari-hari.

                 Sejak  kecil Siti  Rasani dibekali  berbagai  ilmu

            pengetahuan. Budi pekerti yang elok, adat yang santun,

            perangai  yang  baik, dan  berbagai  pendidikan  sudah

            tertanam di dalam diri Siti Rasani. Oleh karena itu, ia

            tumbuh menjadi gadis yang berbudi pekerti luhur dan
            berkepribadian menawan. Ia menjadi sumarak di nagari

            yang terdapat di kaki Gunung Tinjau itu.

                 “Manusia diikat dengan tali budi,” begitu nasihat

            Datuk Limbatang pada suatu waktu.

                 “Cuma  si Sani  mata  jerat  yang  akan  diharapkan

            untuk  menyambung  suku  keturunan  kita  nanti.  Pada

            masa  depan  dia  itu  litak  ka  bakeh  mintak  nasi,  hauih
            ka tampek mintak aia. Dia yang akan mewarisi pusaka

            tinggi  rumah  gadang  nanti.  Maka  dari  itu,  kita  harus







                                         12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24