Page 37 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 37

Namun,  baru  saja  kalimat  itu  lepas  dari  mulut
            Kudun, tiba-tiba terdengar suara bentakan yang sangat

            keras  dari  Kukuban.  “Tidak!  Aku tidak  setuju!” seru

            Kukuban  tiba-tiba.  “Giran  pemuda  sombong,  tidak

            tahu sopan santun, dan kurang ajar. Dia tidak pantas

            menjadi suami Sani,” tambahnya.

                 “Betulkah  yang  kaukatakan  itu,  Nak? Adakah

            perkataan dan tindakan Giran yang pernah menyinggung

            perasaanmu?” tanya Datuk Limbatang dengan tenang.

                 “Ada, Engku! Masih ingatkah Engku pada peristiwa
            beberapa  waktu  yang  lalu?  Giran  telah  mematahkan

            kaki kiriku.  Ini  masih  ada  bekasnya,”  jawab  Kukuban

            ketus  sambil  menyingsingkan  celana  panjangnya  agar

            bekas luka kakinya yang patah terlihat.

                 “Oh, itu?” jawab Datuk Limbatang singkat sambil

            tersenyum. “Bukankah soal kaki terkilir atau patah dan

            soal  kalah  atau  menang  dalam  pertandingan itu  hal
            biasa?” Datuk Limbatang balik bertanya.

                 “Tetapi, Engku! Giran telah mempermalukanku di

            tempat umum,” timpal Kukuban.




                                         30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42