Page 38 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 38

“Aku kira Giran tidak bermaksud membuatmu malu,
            Nak,” kata Datuk Limbatang mencoba menjelaskan.

                 “Ah, itu  kata  Engku, karena  ingin  membela  anak

            sendiri!  Di  mana  keadilan  Engku sebagai  pemimpin

            adat?”  bantah  Kukuban  sambil  menghempaskan

            tangannya ke lantai.

                 Semua  yang  ada  dalam pertemuan  itu  terdiam.

            Kedelapan saudara Kukuban tak satu pun yang berani

            angkat  bicara.  Suasana  menjadi  hening  dan  tegang.

            Hanya Datuk Limbatang yang terlihat tenang.
                 “Maaf,  Nak!  Aku  tidak  membela  siapa  pun.

            Aku hanya  mengatakan  kebenaran.  Keadilan  harus

            didasarkan pada kebenaran,” ujar Datuk Limbatang.

                 “Kebenaran  apa  lagi yang  Engku maksud?

            Bukankah  Giran  telah  nyata  mencoreng  mukaku  di

            tengah keramaian?”

                 “Ketahuilah,  Nak! Menurut  kesaksian  banyak
            orang  yang  melihat  peristiwa  itu,  engkau  yang  justru

            menyerang  Giran.  Karena  terdesak  oleh  tendangan

            kerasmu,  Giran  menangkis  dengan  kedua  tangannya.




                                         31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43