Page 55 - Sumbar-Asal Usul Danau Maninjau
P. 55

Turunnya  jumlah  pengunjung  itu  membuat  Danau
            Maninjau tidak terurus dengan baik. Di samping keruh,

            air  Danau  Maninjau  juga  menyusut.  Ikan-ikannya

            (seperti  bada,  rinuak,  gariang,  barau,  kailan  panjang,

            cideh-cideh,  kailan  gadih,  ikan  todak,  supareh,  asang,

            dan  pensi)  banyak  yang  mati.  Bahkan,  sebagian  ada

            yang sudah punah.

                 Oleh masyarakat sekitar, kematian ikan di Danau

            Maninjau itu disebut tubo. Masyarakat meyakini bahwa

            kematian  ikan  di  Danau  Maninjau  disebabkan  oleh
            naiknya  belerang  dari  dasar  danau.  Biasanya,  tubo

            ditandai dengan munculnya angin darek ‘angin kencang’

            dan  diikuti  bau  belerang.  Tak  jarang,  hujan  deras

            menyertai datangnya tubo.

                 Pada  saat  terjadi  tubo,  masyarakat  (tua-muda

            dan laki- perempuan) beramai-ramai ke pinggir danau.

            Mereka  bersuka-ria  menangkap  ikan.  Ikan-ikan  itu
            mudah mereka tangkap karena mabuk terkena belerang.

            Bagi masyarakat, tubo merupakan anugerah Tuhan.







                                         48
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60