Page 28 - Misteri Telaga Warna
P. 28
“Tidak,” jawab sang Prabu, “aku tidak akan berhenti
sebelum cita-citaku dikabulkan Sang Pencipta.”
“Kalau begitu, rasakanlah gigi-gigi taringku ini,” ujar
harimau itu sambil menyerang sang Prabu.
Prabu Swarnalaya menghindar sambil melompat.
Dengan cepat ia mencabut kujang dari pinggangnya, lalu
dihunjamkannya kujang itu ke tubuh harimau. Harimau itu
pun terkulai tak berdaya. Namun, sesaat kemudian, harimau
itu bangkit lagi dan membelah diri menjadi dua ekor. Kedua
harimau itu lalu kembali menyerang sang Prabu. Kujang
di tangannya pun kembali ia hunjamkan, tapi ia kembali
merasa heran. Setiap harimau yang mati terkena kujangnya,
lalu bangkit lagi dan membelah diri menjadi dua. Begitu
seterusnya hingga tempat itu lama-lama dipenuhi ratusan
harimau.
Ketika sang Prabu merasa terdesak oleh serangan
harimau itu, ia teringat pada kujang yang berasal dari kobra.
Secepat kilat kujang kobra itu ia raih dari pinggangnya, lalu
dihunjamkan pada tubuh harimau yang paling besar.
Harimau itu pun mati seketika. Namun, sesaat kemudian
jasad harimau itu pun menghilang dari pandangan mata
sang Prabu. Bersamaan dengan itu, satu demi satu harimau
yang lain pun lenyap dari pandangan.
22