Page 60 - Misteri Telaga Warna
P. 60

“Iya, Nak. Selamat, ya. Semoga hidupmu bahagia,” sela
            Ratu Purbamanah sambil mencium pipi putrinya.

                  “Terima kasih, Ayahanda, Bunda,” jawab Dewi Kuncung

            Biru, “tapi mana intan permata untuk hiasan rambut yang
            ananda minta?” tagih putri Kerajaan Kuta Tanggeuhan itu.

                  “O,  ya.  Ini,  Nak,  hadiah untukmu,”  ujar  sang  Prabu
            sambil  menyerahkan  sekotak  perhiasan kepada putrinya.

            Kotak perhiasan itu, antara lain, berisi emas, intan, berlian,
            dan permata dengan beragam bentuk yang indah.

                  Dewi Kuncung  Biru menerima hadiah itu  dengan

            senyum mengembang.  Hatinya berbunga-bunga. Sudah
            terbayang  di pelupuk  matanya bahwa sebentar lagi  ia

            akan  mengenakan  perhiasan yang  indah-indah. Setiap
            helai  rambutnya  akan  dihiasi dengan  intan  permata  yang

            berkilauan. Betapa bahagia hatinya. Sesaat lagi ia akan tampil
            sebagai putri tercantik di seluruh negeri Kuta Tanggeuhan.

                  Dengan hati yang berdebar-debar, Dewi Kuncung Biru

            membuka kotak perhiasan itu. Tiba-tiba matanya terbelalak
            dan memancarkan sinar kemurkaan. Perhiasan yang ia lihat

            di dalam kotak itu ternyata tidak seperti yang ia bayangkan.
            Memang, isinya emas, intan, berlian, dan permata. Namun,

            bentuk dan warnanya tidak seperti yang ia inginkan. Seketika
            itu juga kotak perhiasan itu dilemparkannya ke lantai dengan

            penuh kemarahan. Isinya pun berantakan dan menebarkan
            sinar kemilau di lantai pesta.

                                         54
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65