Page 61 - Misteri Telaga Warna
P. 61

Prabu Swarnalaya dan permaisurinya pun terbelalak.
           Suasana pesta pun mendadak menjadi gempar. Bersamaan
           dengan terbenturnya kotak perhiasan itu ke lantai, terdengar

           gelegar petir menyambar.  Suaranya  keras seperti ledakan.

           Suara petir itu menggelegar menyambar atap istana tempat
           pesta. Atap  dan bangunan  istana itu pun seketika hancur
           berantakan. Seiring dengan itu, terjadi pula hujan badai yang

           sangat lebat. Petir pun terus menyambar-nyambar.

                Sesaat  kemudian bumi  pun  bergetar.  Makin  lama
           getaran itu makin besar hingga seperti diguncang-guncang.

           Lantai tempat pesta itu pun mendadak terbelah, kemudian
           ambles ke dalam tanah. Sementara hujan badai terus terjadi

           tiada henti. Badai itu diiringi  dengan sambaran-sambaran
           kilat dan gelegar petir. Air pun turun bagai bah yang tumpah

           dari langit.

                Makin  lama  air  pun menggenang makin tinggi.
           Beberapa saat kemudian, seluruh kawasan istana Kerajaan

           Kuta Tanggeuhan dan sekitarnya tenggelam.

                Hamparan air yang menggenangi istana itu kemudian
           membentuk sebuah danau atau telaga. Keanehan pun segera
           terjadi. Bersamaan  dengan  terhentinya hujan  badai  dan

           sambaran petir, air telaga itu berubah menjadi warna-warni.









                                         55
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66