Page 30 - Riau - Mutiara dari Indragiri
P. 30

Masing-masing  disuruh  ibu  memilih  dua  warna  benang  dan  dua  buah

                  jarumnya. Setelah dihitung berapa totalnya, ibu pun segera membayarnya.
                  Mereka pun bergegas untuk pulang ke rumah. Ayah telah menunggu mereka
                  di pintu masuk pasar.  Mereka pun bercerita kepada ayah bahwa raja akan
                  mengadakan lomba merajut dan mereka akan mengikuti lomba tersebut. Ayah
                  ikut senang melihat anak-anaknya begitu bersemangat.

                       Sesampainya di rumah, gadis-gadis itu tidak seperti biasanya jika pulang
                  dari  pasar.  Biasanya  mereka  akan  sibuk membongkar  barang  belanjaan
                  mereka. Akan tetapi, kali ini berbeda. Mereka langsung mengambil benang

                  dan  jarum.  Lalu,  mereka  pun  segera  berlatih  membuat  rajutan.  Ibu  yang
                  memang cukup mahir merajut mengajarkan mereka cara merajut yang baik.
                       Dengan  penuh  semangat  mereka  berlatih  merajut.  Benang  dan  jarum
                  dibelikan oleh ayah di ibu kota kerajaan. Hasil rajutan mereka bermacam-
                  macam. Ada yang membuat topi, dompet kecil, selendang, saputangan, dan

                  sebagainya. Hasil karya mereka cantik-cantik. Ayah dan ibu terkagum-kagum
                  melihat bermacam-macam hasil rajutan tersebut.  Bungsu membuat rajutan
                  yang cukup unik, yakni baju boneka kecil yang sangat cantik.

                       “Wah,  hasil  rajutan  kalian  cantik-cantik.”  Ibu  memuji  rajutan  anak-
                  anaknya dengan tulus.
                       “Lihat, Bu, topi yang aku buat ini lucu sekali,” ucap kakak keempat dengan
                  nada riang.
                       “Benar,  Nak.  Topi  rajutanmu  cantik  sekali,” ucap  ibu  sambil  mengelus

                  rambut kakak keempat dengan penuh kasih.
                       “Kalau selendang ini bagaimana, Bu?” Kakak ketiga melilitkan selendang
                  hasil karyanya ke lehernya.

                       “Cantik, Nak. Sangat cantik,” puji ibu dengan tulus. Ibu bangga dengan
                  hasil rajutan anak-anaknya.
                       “Ibu  yakin  Tuan  Putri  akan  pusing  memilih  rajutan  mana  yang  paling
                  cantik,  karena  hasil  rajutan kalian  semuanya  memesona,”  ujar  ibu  dengan
                  suara riang. Ketujuh gadis cantik itu tersenyum puas. Mereka semua senang

                  dengan pujian ibu.
                       Setelah merasa cukup dengan latihan di malam terakhir ini, kakak-kakak
                  Bungsu pun segera bersiap-siap untuk tidur. Mereka semua sudah merasa

                  sangat  lelah.  Dalam  hati  mereka  tidak  sabar  menunggu  hari  perlombaan.
                  Mereka  akan  ke istana  kerajaan.  Seumur-umur  mereka  bertujuh  belum
                  pernah masuk istana. Inilah saatnya mereka akan menjadi tamu kerajaan.






                                                           21
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35