Page 33 - Riau - Mutiara dari Indragiri
P. 33

5

                                               Lomba Merajut







                       Hari perlombaan pun segera tiba. Dengan diantar ayah dan ibu, ketujuh

                  dara  cantik itu  berjalan  menuju  istana  kerajaan.  Tepat  sebelum  acara
                  dimulai,  mereka  memasuki ruangan  besar  di sudut  kanan  istana  tempat
                  acara perlombaan diadakan. Ayah dan ibu mereka tidak diperbolehkan ikut

                  masuk ke dalam ruangan tersebut. Mereka berdua hanya bisa menunggu di
                  luar istana. Para peserta lomba merajut, yakni gadis-gadis belia dari seluruh
                  pelosok kerajaan, telah berkumpul.
                       Sang  putri  didampingi  raja  dan  permaisuri  telah  duduk  di kursi
                  kebesarannya. Putri raja itu begitu cantik dan anggun. Para gadis terkagum-

                  kagum melihat kecantikan dan keanggunannya. Senyumnya begitu indah dan
                  tulus,  menunjukkan  kebaikan  hatinya.  Para  dayang-dayang  istana  dengan
                  cekatan membagikan benang dan jarum kepada para peserta. Setelah semua

                  peserta mendapatkan bahan dan peralatan merajut, sang putri pun berdiri.
                       “Sahabat-sahabatku  semua,  aku  mengadakan  lomba  ini  dengan  tujuan
                  untuk berkenalan dan menambah teman dengan para gadis seusiaku, yang
                  ada di negeri kita ini. Untuk itu, aku ingin kalian semua, membuatkan aku
                  sebuah baju hangat yang bisa aku pakai di musim penghujan. Baju hangat

                  terindah akan menjadi pemenang dan tentu akan mendapatkan hadiah dari
                  Ayahanda  Raja.  Untuk  itu, mari  sahabat-sahabatku  semua,  berlombalah
                  dengan jujur. Selamat berlomba,” ujar sang putri dengan suara yang lembut

                  namun berkharisma.
                       Para  gadis  segera  duduk  di  kursi  masing-masing.  Lalu,  mereka  pun
                  mulai merajut. Semuanya terlihat khusyuk dan serius. Ruangan lomba sunyi
                  senyap. Putri pun turun dari kursi kebesarannya dan berjalan berkeliling. Ia
                  memperhatikan gadis-gadis seusianya yang sedang asyik dengan rajutannya

                  masing-masing. Sang putri begitu senang. Baru kali ini ia bertemu dengan
                  gadis-gadis  di  luar  istana.  Mereka  ternyata  juga  cantik-cantik.  Selama  ini
                  putri tidak memiliki teman di dalam istana. Ia sering merasa kesepian. Karena

                  itulah ia memohon kepada ayahnya agar mengadakan perlombaan di istana.
                  Ayahnya pun setuju.






                                                           24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38