Page 48 - Riau - Mutiara dari Indragiri
P. 48
seorang ibu berbisik, ada sesuatu yang tidak baik yang telah dialami anaknya,
si Bungsu.
Sementara itu, keenam gadis cantik itu pun segera berlalu meninggalkan
halaman istana yang sudah mulai lengang. Mereka berenam menuju bandar
kerajaan untuk berbelanja berbagai keperluan.
“Ingat, kalian hanya akan mendapatkan masing-masing satu gaun.
Perhiasan hanya untuk aku seorang.” Tiba-tiba kakak sulung berucap di
tengah perjalanan.
“Mana bisa begitu, Kakak. Kami juga harus mendapatkan apa yang Kakak
akan beli. Ingat, Kak ... kami berlima megetahui rahasia Kakak.” Kakak kedua
berkata sambil menghentikan langkah dan memegang pergelangan tangan
kakak sulung. Kakak sulung terkejut. Ia tidak menyangka kalau saudara-
saudaranya mengetahui apa yang telah diperbuatnya. Kelima adiknya
menatapnya dengan tatapan mengancam.
“Baik ... baiklah ... kalian akan mendapatkan apa yang aku akan beli
nanti.” Akhirnya kakak sulung menyerah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Rahasia besarnya ternyata telah diketahui oleh saudara-saudaranya.
“Akan tetapi, ingat. Kalian harus berjanji padaku untuk menjaga
rahasia ini. Sebab jika tidak, kalian pun akan terkena hukuman karena telah
menyembunyikan sebuah kebenaran.” Kakak sulung balik mengancam kelima
adiknya.
“Tentu, Kak. Percaya pada kami. Rahasia Kakak aman dengan kami.”
Kakak ketiga berucap dengan tegas, berusaha meyakinkan kakak sulung.
Mereka berenam akhirnya tersenyum penuh kemenangan.
^^^
39